Mendiknas: Pendidikan Perlu Ditangani Lebih Profesional
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_venhHV7V3dcKxsMAJLwphu0zRQqTQFh4Pxs8_Mvy7LE4sq-qUJdNkdOUXIdOZK1SUX8okUNSj6LEYQd8LHxmBZCcWVZ21aLRxsDoOtBFo7EPZhJlAVTILQr_fe9OL1zQ=s0-d)
Tuntutan
adanya peningkatan kualitas pendidikan nasional sudah tidak dapat
dielakkan lagi sehingga kegiatan pendidikan baik formal, non-formal
maupun informal perlu ditangani secara lebih profesional.
"Pendidikan akan semakin terbuka seiring dengan pesatnya perkembangan
sistem informasi dan komunikasi serta didukung oleh kekuatan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti yang terjadi sekarang ini," kata
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Malik Fadjar, dalam sambutannya
pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, di Jakarta,
Minggu (2/5).
Di masa depan, dunia pendidikan Indonesia menghadapi tantangan besar,
yakni pertama untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai. Kedua,
menghadapi era globalisasi dan ketiga melakukan perubahan dan
penyesuaian sistem pendidikan nasional yang mendukung proses pendidikan
yang lebih demokratis.
"Dalam hal ini masalah menonjol dan mendesak untuk dipecahkan, yakni
mencakup rendahnya pemerataan pendidikan, rendahnya kualitas dan
relevansi pendidikan dan lemahnya manajemen pendidikan," katanya.
Menurut Mendiknas, berbagai upaya telah dilakukan untuk untuk
meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat melalui
penyelenggaraan berbagai jalur pendidikan baik formal, non-formal dan
informal. "Selain itu, melakukan peningkatan mutu pada semua jenjang,
jalur dan jenis pendidikan yang sudah berjalan diantaranya dengan
memberikan orientasi pendidikan kecakapan hidup (life skills) bagi peserta didik," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS)
adalah untuk mendorong kemandirian sekolah dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional dan internasional. "Namun
demikian, mengingat pelaksanaan sistem manajemen yang demikian
memungkinkan terjadinya variasi dalam berbagai hal, maka diperlukan
standar mutu pendidikan yang terukur secara nasional pada akhir masa
satuan pendidikan," paparnya.
Pada peringatan Hardiknas 2004, Mendiknas memberikan penghargaan
Satya Lencana Karya Satya kepada para karyawan yang telah mengabdi
selama 10-30 tahun.
Beasiswa
Pada kesempatan yang sama, Dirut Bank BNI, Sigit Pramono menyerahkan
bantuan beasiswa secara simbolis kepada 2.500 siswa SD, SMP, SMA dan
mahasiswa senilai Rp3 miliar yang diberikan BNI di tahun 2004 sekaligus
meluncurkan produk baru Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (Tapenas).
Selain Tapenas pada tahun 2004 Bank BNI akan memberikan beasiswa sebesar
Rp3 miliar untuk anak yang layak menerima dari kategori SD hingga
perguruan tinggi dengan besarnya beasiswa antara Rp750 ribu hingga Rp3
juta per orang.