Pada masa sekarang ini bahasa daerah kita, yaitu bahasa Jawa terasa sebagai bahasa asing bagi anak-anak. Bahasa Jawa yang merupakan bahasa ibu mulai ditinggalkan. Di lingkungan keluarga banyak yang tidak menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang tua yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Bahkan ada yang lebih memilih membiasakan memakai bahasa asing ketika berkomunikasi dengan buah hati, meskipun sebatas ungkapan-ungkapan tertentu. Misalnya, ketika ibu menasehati anaknya yang masih balita agar tidak melakukan sesuatu, Ibu lebih memilih mengucapkan kata “ no… no .. no”, dan hal ini dilakukan setiap hari. Anak yang mendengar pun merekam. Pada lain waktu ketika dia melarang orang lain , yang lebih tua, dia juga menirukan kata-kata ibunya. Dia mengatakan “ no .. no.. no…”. Sebenarnya penggunaan Bahasa Indonesia atau yang lainnya bukan semua berarti negatif karena bisa mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas. Akan tetapi jika hal ini dilakukan secara terus menerus akan berdampak pada semakin asingnya keberadaan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah di tengah masyarakatnya sendiri dan kurang tertanamnya nilai unggah-ungguh yang ada dalam bahasa Jawa pada diri anak.
Untuk apa pembiasaan penggunaan bahasa jawa di lingkungan anak-anak perlu ditingkatkan lagi? Hal ini ditujukkan untuk melestarikan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah dan untuk menanamkan unggah-ungguh dalam bergaul, berkomunikasi dengan orang lain di sekitar. Dalam bahasa Jawa terdapat basa ngoko, basa krama yang berbeda penerapannya. Ketika anak berkomunikasi dengan yang lebih tua, ia menggunakan basa krama, sehingga ada sikap menghormati kepada yang lebih tua. Saat ini banyak kita lihat anak-anak maupun remaja yang kurang terbiasa dalam hal ini.
Peningkatan pembiasaan penggunaan bahasa Jawa dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan bahasa Jawa yang baik dan benar kepada anak sejak dini. Anak-anak dikenalkan serta dibiasakan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bahasa Jawa yang baik dan benar sudah diberikan di sekolah sebagai muatan lokal. Namun hal ini tidak akan menampakkan hasil yang signifikan, jika tidak diimbangi dengan pembiasaan di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, anak-anak harus dikenalkan dan dibiasakan menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Penggunaan Bahasa Jawa dengan baik dan benar juga akan membiasakan anak-anak menerapkan unggah-ungguh, yaitu tata krama, sopan santun dalam bersikap kepada orang lain. Menghargai yang lebih muda, dan menghormati yang lebih tua.
0 comments:
Posting Komentar