Valentine Day berasal dari budaya Eropa, sehingga tidak mempunyai akar dalam budaya Indonesia. Asal mula budaya ini juga simpang siur. Ada yang mengatakan bersumber dari tradisi suatu agama tertentu namun ada pula yang mengatakan budaya ini tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Asal usul budaya Valentine Day ada banyak versi yang beredar, di antaranya yaitu :
- Budaya ini bermula pada abad ke-3 M, saat raja Romawi yang bernama Claudius menghukum pancung seorang pendeta bernama Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M. Santo Valentine dihukum pancung karena menikahkan seorang prajurit muda peserta wajib militer kerajaan yang ingin menikah. Saat itu, tindakan Santo Valentine dianggap sebagai melawan peraturan kerajaan. Saat itu Claudius sedang menghimpun anak muda untuk mau jadi tentara kerajaan guna menaklukkan kerajaan yang lain. Namun hanya sedikit anak muda yang mau jadi prajurit, Claudius berpikir kalau anak muda dilarang menikah maka dia akan suka rela menjadi prajurit kerajaan karena hatinya tidak lagi terpaut dalam keluarga. Bagi pihak gereja tertentu, tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar karena telah melindungi orang yang menjalin cinta, sehingga dia dinobatkan sebagai pahlawan kasih sayang. Sehingga, tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang.
- Versi yang lain pada masa itu ada anak muda biasa yang bernama Valentine yang ditangkap petugas kerajaan karena menolak menjadi prajurit. Saat itu semua laki-laki warga kerajaan Roma diwajibkan menjadi Prajurit Kerajaan dalam waktu tertentu. Dia tidak mau jadi prajurit karena merasa hatinya hanya dipenuhi dengan cinta kasih, dia tidak bisa menjadi prajurit yang bertugas membunuh orang lain. Oleh karena itu dia dipenjara dan terus disiksa selama berbulan-bulan supaya tumbuh rasa benci dan hasrat membunuhnya. Namun upaya itu tidak berhasil, akhirnya dia akan dihukum mati pada suatu pagi di tanggal 14 Februari. Pada malam menjelang hukuman mati itu dia menulis surat panjang yang dititipkan kepada petugas penjara. Surat itu ditujukan kepada perempuan yang lumpuh dan buta namun sangat dia kasihi. Inti surat itu adalah permintaan maaf karena tidak bisa lagi mengurus dirinya.
Lepas dari
asal usulnya, Islam tidak pernah mengkhususkan hari dan tanggal tertentu untuk
menunjukan rasa kasih sayang kita kepada sesama. Islam malah mewajibkan umatnya
untuk merayakan hari cinta kasih itu setiap hari dan setiap saat. Di dalam
Islam ada tuntunan untuk memulai segala sesuatu dengan mengucap kalimat basmallah, bismillahirahmirrahim yang
berarti dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tentu
saja cara merayakan kasih sayang menurut agama Islam berbeda dengan cara kaum
jahiliyah. Cara menunjukkan kasih sayang kita kepada orang tua adalah dengan
menghormati dan memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana tuntunan Allah
dalam surat Luqman. Cara menunjukkan kasih sayang kita kepada yang lebih muda
adalah dengan membimbing mereka supaya selalu teguh di jalan Allah.
Dalam QS.
Al-Isra’ ayat 32 Allah SWT berfirman :
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk”.
Valentine Day adalah perayaan yang sangat dekat dengan zina yang dilarang keras oleh Islam. Oleh karenanya perayaan yang demikian juga dihukumi haram. Marilah kita selalu memberi nasihat pada generasi muda Islam kita dengan cara yang ma’ruf, memberi pengertian secara perlahan namun konsisten, serta memberi contoh yang nyata dalam menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kita kepada sesama manusia sesuai ajaran Islam.
Wallahu a’lam bishowwab
0 comments:
Posting Komentar