Kenapa sholat subuh ? karena sholat inilah yang masih sering anak-anak lewatkan ketika ditanya Bapak Ibu Guru di kelas. Ketika ditanya mereka beralasan karena kesiangan bangun. Jangankan untuk anak-anak orang dewasapun jika tidak terbiasa akan kesulitan sholat subuh tepat waktu. Nah bagaimana caranya agar anak mudah bangun ketika subuh ?.
Pertama buat kesepakatan dengan anak. Beri pengertian bahwa sholat harus dilaksanakan tepat waktu. Sejak umur 7 tahun anak harus sudah diperintahkan untuk sholat seperti sabda Rosul
Kedua biasakan anak tidur lebih awal. Sehabis isya maksimal jam 8 anak harus sudah tidur. Bagaimana kalau banyak pr ? bisa disiasati mengerjakan pr di sore hari atau sehabis magrib setelah tadarus. Bila kedua waktu tersebut masih padat kegiatan bisa dikerjakan setelah sholat subuh.
Ketiga hilangkan suasana nyaman. Misalkan anak biasa tidur dalam keadaan lampu mati, nyalakan lampunya sebelum membangunkan anak. Bisa juga dengan melepaskan selimut, guling atau apa saja yang membuat anak jadi betah tidur.
Keempat bangunkan dengan lembut. Datangi anak, usap lembut kepalanya dan bisikkan kata-kata motivasi di telinganya. Nak, sudah adzan yuuk sholat subuh.
Kelima dan yang palng penting adalah jadilah contoh. Harus ada komitmen antara ayah dan bunda. Sebelum membangunkan anak pastikan ayah bunda juga sudah siap untuk sholat subuh. Bila anak laki-laki ayah bisa mengajak jamaah ke masjid terdekat. Anak perempuan bisa jamaah bersama bunda di rumah.
In syaa Allah dengan terbiasa sholat subuh ananda akan mudah untuk mengerjakan sholat yang lain. Barakallohufiikum.
Oleh : Denny Fatria Widyayanti, S.Pd.
Masa sih ada nyamuk seperti itu ? Baik banget. Nah pasti penasaran dengan nyamuk yang satu ini. Nyamuk tersebut adalah “NYAMUK WOLBACHIA” Nyamuk Wolbachia dikembangkan untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD. Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang menggunakan nyamuk Wolbachia untuk mengendalikan nyamuk aedes aegypti. Dinas kesehatan kabupaten Bantul sudah melakukan uji coba dengan memelihara nyamuk Aedes aegypti yang berwolbachia.
Mari kita mengenal apa itu Wolbachia ? Wolbachia adalah
sejenis bakteri yang ada pada sel tubuh serangga dan ditemukan di beberapa
serangga seperti ngengat, lalat buah, kumbang hingga nyamuk. Namun, bakteri
tersebut tidak ada pada nyamuk Aedes aegypti. Wolbachia ini sangat aman bagi
manusaia, hewan dan tidak menyebabkan mutasi virus DBD.
Cara memasukkan Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti yaitu dengan Mikroinjeksi dan transfer Wolbachia ke generasi selanjutnya. Terdapat tiga skenario dalam melakukan transfer Wolbachia ke generasi selanjutnya yaitu: 1) Jika nyamuk jantan yang ber-Wolbachia dan dilepaskan keluar ke alam terbuka sehingga nantinya nyamuk jantan kawin dengan nyamuk betina liar, maka nyamuk betina tersebut tetap bertelur tetapi tidak dapat menetas; 2) Skenario kedua yaitu jika nyamuk jantan ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia maka akan memproduksi telur dan anak – anak nyamuk tersebut tidak dapat menularkan dengue lagi; dan 3) Skenario ketiga yaitu jika nyamuk betina yang ber-Wolbachia dilepaskan dan kawin dengan nyamuk jantan liar maka telur yang dihasilkan adalah anak – anak nyamuk yang tidak memiliki virus dengue.
Besar harapan agar virus DBD menurun dengan cepat. Meskipun sudah ada penanggulangan DBD secara baik, namun masyarkat tetap melaksanakan 3M yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air dan tetap menjalakan pola hidup bersih dan sehat.
Sumber :
http://www.eliminatedengue.com/yogyakarta/berita/view/news/637/pg/5/type/news
Buku Saku Program wow mantul Wolbachia wis masuk
Bantul. FKKMK UGM. 2021
